SEJARAH PEMBANGUNAN MONAS

SEJARAH PEMBANGUNAN MONAS

Monumen Nasional yang umum disebutkan Monas sebuah tugu peringatan kegigihan rakyat Indonesia menantang kolonialisme Hindia Belanda yang kejam. Monumen ini dibangun di tahun yang sama juga dengan peresmian pergerakan Pramuka Indonesia.mPendirian bangunan diawali di hari jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 1961. Project bangunannya diborong oleh P.N. Adhikarya untuk kontraktor penting. Sesaat arsitek perancangnya mengkolaborasikan kekhasan arsitek terkenal.

Frederich Silaban serta R.M. Soedarsono jadi arsitek yang diamanahi pekerjaan mulia ini. Tugu setinggi 132 mtr. pada akhirnya dituntaskan pas pada tanggal 12 Juli 1975 yang selanjutnya selekasnya diresmikan Presiden di hari itu . Saat ini Tugu Monas jadi salah satunya tujuan wisata yang disukai warga ibu kota. Terletak pas di jantung ibukota. Persisnya di Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Kecuali monumen, disana dibangun satu museum yang bercerita pengalaman Indonesia merampas kedaulatannya.

Tugu Monas terbuka untuk warga umum tujuh jam sehari-harinya. Anda bisa bertandang kesini untuk nikmati kekhasan bangunannya yang bawa lidah api berlapis emas sekaligus juga meningkatkan wacana riwayat bangsa.

Awal Tercipta

Ide membangun tugu monas

Tentunya satu monumen semegah Tugu Monas tidak dibangun tanpa ada arah. Ada peranan serta arah besar yang memicu pembangunan tugu itu. Semua inspirasi awal pembangunan ini berawal dari kemauan Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Kemauan kembalikan kehormatan RI serta memperlihatkan wibawanya di mata rakyat sendiri serta dunia internasional. Karena itu bangunan ini akan ditempatkan di muka istana merdeka.

Ide ini lahir di waktu awal kemerdekaan Indonesia. Waktu itu banyak perselisihan yang berlangsung. Baik perselisihan dari dalam negeri atau halangan-halangan yang terus dilancarkan untuk menjatuhkan kedaulatan NKRI. Sampai selanjutnya, untuk jaga kedaulatan bangsa Indonesia, ibu kota kita pernah dipindah ke kota Yogyakarta.

Riwayat berdirinya tugu monas dimulai di tahun 1949, dimana situasi nasional mulai lebih baik. Pada tahun itu Belanda yang masih tetap benar-benar bergairah menerkam kembali lagi bumi Indonesia sudah mengaku kedaulatan negara Indonesia. Sebab sudah mendapatkan pernyataan itu, ibukota negara dikembalikan ke pusat, Jakarta.

Sekembalinya ke Istana Merdeka, Presiden Soekarno ingat akan kebesaran bangsa Indonesia. Pada jaman dulu saat manusia masih berperadaban rendah, kita untuk bangsa Indonesia sudah memberikan peninggalan Perkembangan Casino Online berbentuk hasil budaya yang istimewa. Candi Borobudur sebagai satu dari 7 keajaiban dunia ialah bentuk kebesaran budaya serta kegagahan bangsa Indonesia.

Sesudah beratus-ratus tahun Indonesia berupaya kembalikan kehormatannya, sekarang kedaulatan Indonesia sudah disadari utuh di mata dunia. Tidak lagi ada bangsa asing yang memiliki hak merongrong kedaulatan kita. Serta oleh karena itu Soekarno ingin membangun satu bangunan besar serta istimewa yang memvisualisasikan semangat bangsa Indonesia.

Dalam pemikiran Presiden waktu itu, monumen peringatan ini bisa menjadi pengingat serta penyemangat buat generasi akan datang. Monumen yang dibiarkan sebaiknya sama megahnya dengan Menara Eiffel di Paris, Perancis atau tugu-tugu lain di ibukota negara kuat saat itu.

Lakukan sayembara perancangan tugu monas

Untuk memperoleh perancangan yang mempunyai nilai seni sekaligus juga filosofis, negara membuat sayembara. Sayembara yang terbuka untuk umum ini diiringi oleh 51 peserta. Panitia nasional lakukan seleksi ketat buat tiap karya yang masuk. Seleksi itu cuma tersisa satu karya perancangan Frederich Silaban.

Diterima panitia nasional bukan bermakna karya itu langsung dibuat referensi pendirian bangunan. Rupanya fakta diterimanya karya Frederich ialah karya itu jadi salah satu karya yang sesuai persyaratan sayembara. Karya dari Frederich Silaban mempunyai dua keunggulan yang sesuai keinginan panitia. Perancangannya bisa bertahan kuat dalam hitungan era serta sebagai wakil ciri-ciri bangsa Indonesia.

Pada akhirnya panitia pembangunan monumen kembali lagi mengadakan sayembara ke-2. Sayembara ini diadakan pada tahun 1960. Ketertarikan warga pada gagasan Presiden rupanya lumayan tinggi. Dapat dibuktikan dengan bertambahnya peserta sayembara jadi 136 peserta. Sayangnya hasil penilaian memperlihatkan tidak ada sebuah karya juga yang wajar jadi juara.

Sebab situasi telah makin terlalu lama tanpa ada hasil, pada akhirnya Presiden minta Frederich membuat perancangan baru memiliki konsep lingga serta yoni. Ide perancangan dari Frederich begitu besar, hingga baru dapat direalisasikan bila perekonomian Indonesia lebih baik. Frederich ajak arsitek lain namanya R.M Soedarsono untuk rekannya kerja. Ke-2 arsitek ini selanjutnya sukses memenangi hati Soekarno dengan ide hasil perancangannya.

Pembangunan tugu monas

Pembangunan Tugu Monas terbagi dalam tahapan-tahapan. Presiden Soekarno betul-betul ketertarikan memonitori perubahan pembangunan monumen itu. Tugu Monas dibikin dengan ide lingga-yoni seperti umumnya bangunan yang berada di Indonesia pada saat sebelumnya. Lingga serta yoni adalah sisi bangunan yang melambatgkan kebudayaan Indonesia. Kehadirannya tetap mengikuti bangunan waktu lampau yang dibuat oleh Kerajaan Maritim serta kerajaan kuat lain di daerah Nusantara.

Lingga-yoni hampir sama juga dengan ying serta yang di China. Lingga adalah simbol dari energi positif yang dirupakan dengan alu pada alat penumbuk padi yang dipakai warga Indonesia. Yoni adalah sisi cawan sebagai alas tempat lingga ada. Yoni ini melambatgkan energi negatif yang umum diberi oleh beberapa wanita. Yoni dapat juga disejajarkan dengan lesung untuk tempat tumbuk padi tradisionil.

Lingga serta yoni ini sama-sama lengkapi, sama-sama terikat serta ketergantungan. Sama dengan riwayat Indonesia yang panjang. Semua runtutan kejadiannya berharga serta memilik jalinan ketergantungan yang kuat.

1.Step I (1961-1965)

Pembangunan Monas step I dengan diawali penempatan beton pertama untuk fondasi bangunan. Presiden sendirilah yang melakukan di atas tempat seluas 80 ha. Penempatan ini dilaksanakan pas di tanggal 17 Agustus 1961. Ada 284 pasak beton yang ditanam untuk sisi dari monumen nasional. MONAS Sesaat pasak bumi yang dipakai untuk fondasi museum riwayat nasional keseluruhan ada 360 buah. Penuntasan sisi bangunannya setahap.

  • Maret 1962 : Fondasi tugu Monas usai
  • Oktober 1962 : Dinding tugu sisi fundamen usai
  • Agustus 1963 : Obelisk (bangunan menjulang) usai
  • 2.Step II (1969-1976)

Step setelah itu pernah terlambat karena ada momen pengkhianatan momen G30S/PKI 1965.Pembangunan kelanjutan dilaksanakan di tahun 1969 sampai 1976. Pada step ini masih berlangsung permasalahan air yang menggenang di sejumlah titik museum. Walau bagaimanapun, di periode ke-2 ini pembangunan Monas dapat dituntaskan. Tambahan diorama pada museum riwayat nasional sudah dirampungkan pada periode ini.

Setelah itu, tugu Monas baru dibuka untuk umum pada pemerintahan Presiden Soeharto. Tanggal 12 Jul 1975 jadi hari peresmian tugu Monas oleh penguasa orde baru.

Di bawah ini beberapa bagian bangunan yang berada di Monas :

Monas lebih dari sebatas tugu peringatan yang menjulang. Ada bagian-bagian bangunan yang mempunyai nilai riwayat tertentu. Arsitek Monas menyengaja membuat bangunan yang berharga seni sekaligus juga filosofis. Dia membuat bangunan yang berupa gelombang, riak dengan semua keunikannya yang akan berbuntut dalam suatu pucuk emas yang melambatgkan semangat rakyat Indonesia.

1. Pucuk Monumen

Telah jadi rahasia umum jika lidah api yang tidak segera padam di atas monumen nasional ini memiliki kandungan emas. Api di atas monumen melambatgkan semangat rakyat Indonesia yang akan berpijar. Pelataran yang berada di puncak Monas ini bila diukur dari tanah berkedudukan di 115 mtr. menjulang ke atas. Ada emas sekitar 28 kg dari 38 kg emas sebagai pelapis awal obor semangat di pucuk Monas. Emas sekitar itu ialah hasil bantuan dari seorang pebisnis sukses di tanah Aceh, Teuku Markam yang biografinya sedikit akan dibahas di bagian akhir artikel ini.

Kecuali memberi emas buat keelokan Monas, Teuku Markam jadi salah satunya pembebas tanah Senayan yang dipakai untuk teritori olahraga nasional. Di pelataran pucuk ini cukup memuat seputar 50 orang. Disamping itu, yang paling mahal dari sisi pucuk Monas ini ialah lidah api kemerdekaan. Sebetulnya lidah api itu tidak cuma satu sisi utuh. Tapi terbagi dalam 77 sisi terpisah yang digabungkan jadi 1 sisi utuh. Diameternya capai 6 mtr. dengan tinggi sampai 14 mtr..

Di pucuk Monas ini ada satu cawan lampu yang dibuat dari perunggu. Bahan perunggu yang dipakai keseluruhan sekitar 14,5 ton. Perunggu sebegitu jumlahnya masih tetap dikasih susunan emas sekitar 38 kg. Tetapi untuk mengingati Dirgahayu Indonesia waktu itu, di tahun 1995 susunan emas di pucuk Monas ini ditambah sampai beratnya terhitung 50 kg.

Dari puncak Monas berikut semua pengunjung bebas nikmati panorama kekinian kota Jakarta sekaligus juga keelokan Gunung Salak. Beritanya ada patung seorang wanita yang rambutnya tergerai di pucuk Monas. Patung ini cuma bisa disaksikan dari pojok spesifik di Istana Merdeka. Sampai saat ini patung wanita mirakelus itu belum bisa diterangkan peranan filosofisnya serta fakta kenapa dibuat dengan cara kabur.

2. Ruangan Kemerdekaan

Ruang ini memiliki kandungan beberapa bahan berlapis emas serta perunggu. Di ruangan hening ini, kita bisa mengenangkan arti dari kemerdekaan Indonesia yang sudah dicapai dengan kerja keras oleh beberapa perintis kita. 

Di ruangan ini, satu pintu mekanik dari kombinasi perunggu serta emas akan terbuka sendiri sekalian mempedengarkan lagu Kepadamu Negeri, sekaligus juga rekaman naskah proklamasi yang dibacakan Soekarno. Selain itu, ada satu kotak kaca berlapis emas yang dipakai untuk area untuk menyimpan naskah asli proklamasi. Ada juga peta negara Indonesia yang terbentang luas diperlengkapi simbol negara.

Bendera pusaka yang dikibarkan waktu 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur Raya Nomor 56 telah tidak dikibarkan di sini. Situasi kain yang makin berusia tidak sangat mungkin untuk dipertontonkan pada umum. Lebih dari itu, lambang-lambang negara yang yang lain berada di ruang ini semua dibikin dari susunan emas atau perunggu.

3. Museum Riwayat

Museum ini adalah salah satunya museum riwayat terkomplet rasio nasional. Ada 51 diorama di museum riwayat nasional ini. Anda bisa ketahui riwayat komplet Indonesia. Awalilah perjalanan dari sisi timur laut di ruangan museum lalu bergeraklah ke kanan sampai mengakhiri diorama.

Diorama riwayat Indonesia ini menginformasikan pada pengunjung perubahan situasi Indonesia dengan cara urutan serta komplet. Anda akan memulai dikasih tahu bagaimana situasi Indonesia pada jaman pra riwayat selanjutnya bersambung ke jaman kerajaan yang pernah membesarkan nama Indonesia. Diorama ini akhiri perjalanan Indonesia sampai saat kemerdekaan masa orde baru.

4. Relief Riwayat

Kecuali mempunyai museum riwayat, rupanya Monas memiliki relief muncul riwayat Indonesia yang terdapat dibagian luar monumen. Anda bisa menemui relief riwayat komplet Indonesia ini di tiap pojok yang berada di halaman luar. Relief riwayat ini hampir sama juga dengan diorama yang berada di museum riwayat nasional. Relief muncul yang dibikin berjajar bercerita riwayat Indonesia dengan cara urutan.

Perbedaannya, riwayat yang dikisahkan di sini yaitu riwayat Nusantara yang diawali adanya skema kerajaan di tanah kita. Diawali dengan kerajaan paling jaya di waktu yang lalu, riwayat kerajaan majapahit dan riwayat kerajaan singosari. Ke-2 kerajaan ini mempunyai kelebihan semasing yang bisa dibanggakan serta diteladani oleh generasi muda.

Selanjutnya relief berjalan ke kanan untuk bercerita tentang tanah pertiwi yang dijajah oleh bangsa asing. Mulai jaman kehadiran sampai mulai lakukan usaha perlawanan pada kolonialisme tercantum dalam relief bangunan riwayat ini. 

Begitupun dengan perkembangan taktik Indonesia yang ingin terlepas dari Hindia–Belanda. Taktik yang dahulu menantang Belanda dengan cara bergerombol sesuai dengan wilayah serta keperluannya sendiri selanjutnya mulai membuat taktik. Mereka coba menjadikan satu negara ini dengan membangun organisasi yang bisa mewadahi kebutuhan seluruh pihak.

Berdirilah organisasi Boedi Oetomo yang berikan motivasi pendirian organisasi-organisasi lain di Hindia-Belanda pada saat itu. Relief di sini berisi narasi tentang sumpah pemuda sampai bagaimana situasi Indonesia di masa kekinian.

5. Kolam serta Patung Pangeran Diponegoro

Sebetulnya ini bukanlah sisi penting bangunan Monas. Tetapi kolam serta patung Pangeran Diponegoro jadi sisi yang tidak dipisahkan dari Tugu Monas sebab masih ada di tempat Taman Monas.

Peranan ada kolam ini untuk mempercantik nilai seni yang telah berada di bangunan Monas. Kolam seluas 25 mtr. x 25 mtr. itu diperlengkapi dengan pembangunan air mancur. Patung Diponegoro yang ada di dekat kolam sendiri dibuat dari 8 ton perunggu bantuan Dr. Mario Bross.

Pemberian Nama Monas

Untuk Monumen Nasional, permasalahan nama jadi hal yang tidak lepas dari perhatian. Wilayah tempat kehadiran tugu ini pernah alami seringkali perubahan nama, hingga kemudian diputuskan dengan sah jadi Monumen Nasional.

  • Lapangan Gambir
  • Lapangan Ikada
  • Lapangan Merdeka
  • Lapangan Monas
  • Taman Monas

Itu beberapa nama yang sempat kita mengenal saat akan diresmikan jadi Monumen Nasional.

Biografi Singkat Teuku Markam

Pada bahasan tentang sisi pucuk Monas, nama Teuku Markam disebut untuk penyumbang emas beberapa puluh kg yang dipakai untuk pelapis api yang tidak segera padam. Peranan beliau yang penting sedikit diketahui orang pemula. 

Media sedikit yang mengulas, riwayat juga sedikit yang berisi nama besarnya. Teuku Markam adalah seorang saudagar kaya yang datang dari tanah Aceh. Perjalanan hidupnya berkelok, tetapi dia selalu menyisihkan pendapatannya yang berlebihan untuk kebutuhan negara. Beliaulah yang menolong pemerintah mengakhiri project mimpi Soekarno, Monas.

Selain itu, beliau aktif mendanai keperluan finansial KTT Asia Afrika yang sempat diselenggarakan di Indonesia, membuat beberapa jalan penghubung antar kota di Jawa serta Sumatera, beli tanah Senayan untuk dipakai untuk tempat olahraga nasional serta memberikan dukungan seutuhnya usaha kemerdekaan Irian Barat yang ingin kembali pada pangkuan Indonesia pada saat itu.

Nasib ironis mengubah situasi Teuku Markam yang diketahui dekat sama Bung Karno. Bila dulu beberapa orang menghargai Teuku Markam luar dalam, sesudah orde lama usai, jasa-jasa beliau pada negeri ini turut terlewatkan. Diakhir hayatnya, dia wafat karena penyakit kompleksitas yang dialaminya berkepanjangan.

No comments:

Post a Comment