Riwayat di Balik Hidangan Nasi Tumpeng Penuh Arti

 

Riwayat di Balik Hidangan Nasi Tumpeng Penuh Arti

Sejak dahulu, tumpeng adalah salah satunya hidangan harus waktu sukuran atau upacara tradisi. Khususnya di pulau Jawa, tumpeng hampir tidak sempat mangkir dalam acara peresmian gedung, rumah baru, ulang tahun, kelahiran anak, sampai malam tirakatan di hari Kemerdekaan.

Tumpeng sendiri umumnya dibuat dari nasi kuning yang diciptakan membuat kerucuk yang ditempatkan di atas tampah bambu lalu dihidangkan dengan bermacam lauk tradisionil seperti ayam goreng, tempe, tahu, ikan teri, urap, serta ada banyak yang lain.

Tidak cuma untuk pendamping dalam acara sukuran atau upacara tradisi, rupanya tumpeng penuh akan arti dan doa ke Yang Maha Kuasa. Menurut ahli kulineran, Arie Parikesit, tumpeng rupanya telah ada sejak dahulu, bahkan juga sebelumnya masuknya tuntunan agama di Nusantara.

"Telah lumayan lama (ada tumpeng), sebelumnya masuknya agama-agama ke Nusantara jadi sisi dari perwujudan rasa sukur ke kemampuan besar yang 1 itu mereka sembah,"

Dengan bahasa Jawa, tumpeng sebuah akronim dari kata, 'yen metu kudu sing mempeng' yang berarti 'kalau keluar harus yang serius'. Akronim itu berarti jika tiap pekerjaan harus dilaksanakan dengan serius serta serius hingga hasil yang didapat akan optimal.

Disamping itu, wujud kerucut di nasi tumpeng adalah representasi dari situasi geografis Indonesia yang mempunyai banyak gunung serta bukit-bukit. Di era dulu, gunung dipandang seperti tempat suci bersemayamnya beberapa Dewa serta arwah beberapa leluhur.

Hidangan tumpeng dan bermacam lauk umumnya dipakai jadi persembahan atau sesaji untuk Dewa atau arwah leluhur. Tetapi, makin lama makna tumpeng yang meruncing mulai berubah jadi arti dari keinginan supaya hidup terus sejahtera serta penuh karunia.

"Memiliki bentuk yang sisi 3 melambatgkan gunung, yang erat hubungan dengan suatu hal yang memiliki sifat spiritual. Wujud segitiga adalah jalinan di antara manusia, alam, serta Si Pencipta," lebih Arie Parikesit.

Jika disaksikan makin cermat, pada sebuah hidangan tumpeng, tentu terus disajikan dengan 7 tipe lauk yang lain. Rupanya, jumlah lauk yang ditempatkan di sekitar tumpeng itu mempunyai makna tertentu, lho.

Angka 7 dengan bahasa Jawa disebutkan Permainan mesin slot dengan arti pitu, atau pitulungan yang bermakna ialah bantuan. Dalam penuturannya, Arie menerangkan jika 7 tipe lauk yang disajikan bersama-sama tumpeng adalah lambang doa serta meminta bantuan ke Si Pencipta supaya dikasih kelancaran dalam melakukan segala hal.

Beberapa jenis lauk dalam tumpeng juga mempunyai makna serta keinginan yang berlainan. Diantaranya ialah ayam ingkung, yaitu hidangan dari ayam jantan utuh yang dibuat dengan bumbu opor yang kaya rasa.

Warga Jawa mendefinisikan kata 'ingkung' jadi belenggu yang mengikat, hingga ayam ingkung diartikan jadi sikap pasrah atas kekuasaan Tuhan. Disamping itu, penyeleksian ayam jantan adalah doa supaya terlepas dari sikap arogan, takabur, pemarah, serta tidak dengarkan pengucapan seseorang.

Di era dulu, segala hal harus dilaksanakan dengan memerhatikan ketentuan serta etika yang berlaku dalam masyarakat. Tidak kecuali, ketika mau melahap hidangan tumpeng selesai aktivitas upacara tradisi tradisionil.

Umumnya, ketika mau menyediakan tumpeng, sisi pucuk akan dipotong lebih dulu untuk dikasih ke orang yang sangat disegani atau orang yang sedang melakukan hajat besar. Walau sebenarnya, langkah yang betul waktu melahap tumpeng ialah 'mengeruk' nasinya dari bawah sampai ke atas. Ini mempunyai makna jika tiap makhluk hidup akan kembali pada Si Pencipta yang dilambangkan dengan pucuk paling tinggi nasi tumpeng.

No comments:

Post a Comment